SIMAK 5 amalan bulan Syawal yang datangkan pahala besar. Jangan sampai terlewat dikerjakan, sebab Syawal menjadi bulan baik setelah Ramadan. Ini bisa menjadi pembuktian hasil ibadah di bulan puasa sebelumnya, apakah bisa istikamah dilanjutkan atau tidak.
Dikutip dari Muslim.or.id, berikut ini lima amalan bulan Syawal yang mendatangkan pahala besar. Mari disimak selengkapnya.
1. Puasa enam hari
Disunahkan puasa enam hari pada bulan Syawal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَن صامَ رمَضَانَ ثُمَّ أتبَعَهُ سِتّاً من شوَّالٍ كان كصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa berpuasa Ramadan kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka seakan-akan ia berpuasa setahun penuh." (HR Muslim)
Baca juga: KH Cholil Nafis Sebut Masyarakat Bisa Somasi Channel Deddy Corbuzier Usai Undang Pasangan LGBT
2. Mengganti puasa sunah Syakban
Dianjurkan mengqadha’ puasa sunah Syakban di bulan Syawal. ‘Imran bin Hushain radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada seorang laki-laki, "Apakah engkau berpuasa di awal, tengah, atau akhir bulan ini?" Laki-laki tersebut menjawab, "Tidak." Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, "Apabila engkau telah merampungkan puasa Ramadan, berpuasalah dua hari sebagai pengganti puasa sunah yang terlewat." (HR Bukhari dan Muslim dengan lafazh Muslim)
Ibnu Hajar mengatakan, "Hadis ini mengandung pensyariatan qadha’ puasa sunah." Termasuk di dalamnya puasa bulan Syakban bagi yang belum sempat mengerjakannya.
3. Mengqadha’ iktikaf
Disunahkan mengganti iktikaf bagi mereka yang meninggalkannya di bulan Ramadan karena adanya udzur. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha menceritakan, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa iktikaf di setiap bulan Ramadan. Jika beliau selesai Sholat Subuh, beliau masuk ke tempat khusus yang beliau gunakan untuk iktikaf. Suatu ketika, Aisyah meminta izin kepada Nabi untuk iktikaf dan Nabi pun mengizinkannya sehingga Aisyah memasang tenda untuk iktikaf. Tak lama kemudian, Hafshah mendengar kabar tersebut sehingga beliau pun ikut mendirikan tenda. Berita itu juga sampai ke telinga Zainab sehingga beliau pun membangun tenda yang serupa. Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai Sholat Subuh, beliau melihat empat tenda. Beliau pun marah, ‘Apa-apaan ini?’ Lantas disampaikan perbuatan ketiga istri tersebut kepada beliau. Beliau kembali bertanya, ‘Faktor apa yang mendorong mereka melakukannya? Berharap kebaikan? Bongkar tenda-tenda itu! Aku tidak ingin melihatnya!’ Tenda-tenda tersebut akhirnya dibongkar. Nabi pun tidak iktikaf di bulan Ramadan tersebut dan menggantinya di sepuluh hari terakhir di bulan Syawal." (HR Bukhari)
Ibnu Bathal berpendapat, "Iktikaf di bulan Syawal dan di bulan lainnya hukumnya mubah bagi mereka yang ingin melakukannya."
Baca juga: Hukum Melaksanakan Puasa Syawal pada Hari Jumat, Benarkah Dilarang?
4. Umrah
Dianjurkan berangkat umrah di bulan-bulan haji. Ibnu ‘Abbas mengatakan, “Dahulu kaum Quraisy berpandangan bahwa umrah di bulan-bulan haji termasuk kejahatan yang paling besar di muka bumi, mereka mengganti bulan Muharram menjadi bulan Shafar, dan mereka mengatakan, ‘Apabila luka telah sembuh, bekas-bekas haji sudah hilang, dan bulan Shafar telah berlalu, maka baru dihalalkan umrah bagi mereka yang hendak mengerjakannya.’ Lantas, Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam dan para sahabatnya tiba di Mekah pada pagi hari ke-empat bulan Dzulhijjah. Mereka bertalbiyah untuk melaksanakan haji. Kemudian, Nabi memerintahkan mereka agar menggantinya menjadi umrah. Hal tersebut terasa berat bagi mereka sehingga mereka bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apa saja yang diperbolehkan?’ Beliau menjawab, ‘Semuanya halal’.” (Muttafaqun ‘alaih)
Sebab, sikap para sahabat tersebut adalah karena mereka menyangka terlarangnya umrah di bulan-bulan haji, padahal boleh melakukan umrah di bulan-bulan haji hingga hari kiamat. Tujuannya adalah membatalkan keyakinan Jahiliyah yang mengira bahwa umrah di bulan-bulan haji itu tidak diperbolehkan.
Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran